Kamis, 29 November 2012

Perencanaan Design Interior

Apakah desain interior itu ? apakah itu adalah suatu pengetahuan untuk menata ruangan ? apakah perlu dipelajari secara formal ? dapatkah orang awam yang tidak sekolah mengenai desain dapat memiliki pengetahuan ini ? Jika tidak, kepada siapa harus belajar ?
Mungkin beberapa pertanyaan diatas berada dalam benak anda . Sebenarnya jawabannya tidak sesulit pertanyaan-pertanyaan diatas . Desain interior adalah ilmu pengetahuan dalam mendekorasi atau menata obyek dalam ruangan dalam hal ini dapat berupa furniture, aksesoris pelengkap furniture seperti lampu, ornamen, pajangan dan lain sebagainya . Tujuan utama desain interior adalah bagaimana ruangan yang kita akan tempati memberikan kenyamanan dan keindahan sesuai dengan fungsi dan karakter penghuninya .

Ilmu Desain Interior

Ilmu desain interior dapat dipelajari dari sekolah formal maupun pengalaman . Yang dibutuhkan dalam mendesain interior tempat tinggal kita atau ruangan kerja kita, adalah berdasarkan pengalaman penghuni juga karakternya, dikombinasikan dengan ilmu desainer interior yang sudah berpengalaman dalam mewujudkannya menjadi nyata .
Desain interior meliputi semua ruangan yang berada di rumah tempat tinggal kita atau kantor tempat kita bekerja, bahkan tempat kita berlibur atau menginap . Dimana saja kita berada, akan selalu menjumpai tempat atau ruangan yang diolah oleh konsep desain interior yang beragam. Seperti restorant, hotel, villa, bioskop, tempat hiburan, kantor, mall, cafe, butik dsb .

Konstruksi Tahan Gempa


Apakah bangunan tanggap gempa itu?
Bagaimana cara membangunnya?
Berapa biaya yang dibutuhkan?
Barangkali pertanyaan tersebut sekarang lagi populer di masyarakat. Secara harfiah, kata tanggap berarti peduli. Disini tercipta dialog-dialog, interaksi antara bangunan dan alam dimana bangunan itu didirikan. Diharapkan dari dialog ini ada kesepahaman antara keduanya, sehingga dapat saling berdampingan dan bersahabat. Sekarang masyarakat Sedikit demi sedikit telah melek atau peduli bagaimana membangun bangunan yang "peduli gempa atau paling tidak, beresiko kecil ketika getaran gempa menerpa bangunan. Mungkin ini salah satu dari hikmah bencana yang baru saja berlalu.
Bangunan tanggap gempa merupakan sebuah bangunan yang  dapat mengakomodasi gaya gempa yang terjadi, baik gaya vertikal, horisontal maupun diagonal. Penulis sengaja tidak memberikan contoh-contoh bentuk atau modelbangunan tanggap gempa, karena khawatir hal ini akan malah menjadi kontra produktif. Tawaran diskusi akan mengarah kepada prinsip-prinsip bangunan tahan gempa, selanjutnya bentuk dan eksekusi metoda membangun diserahkan kepada masyarakat. Diharapkan peran masyarakat akan mendapat ruang yang cukup untuk mengekspresikan citra dan bentuk rumah dan lingkungannya.
Prinsip tectonic of the frame and stereotomic of compressive mass dapat diterapkan. Artinya, bahan bangunan yang berkarakter berat cenderung diletakan dibawah dan bahan bangunan yang bersifat ringan dapat di letakkan diatasnya. Ini adalah prinsip dasar "keseimbangan". Penggunaan bahan yang ringan selain mengurangi beban bangunan juga ketika "terpaksa" roboh karena gempa tidak terlalu melukai penghuni atau pengguna bangunan.
Setelah bentuk bangunan dirancang, maka dibangunlah sebuah rumah tanggap gempa. Pastikan bahwa komponen-komponen bangunan lengkap. Kalau dianalogikan dengan manusia, maka sebuah bangunan harus memiliki kaki, tubuh dan kepala. Kaki bangunan adalah pondasi, tubuhnya adalah dinding termasuk kolom dan kepalanya atap. Hal yang krusial adalah tentang sambungan antar komponen antara pondasi dengan kolom, kolom dengan atap dan kesatuan antar kolom dengan sloof dan balok cincin ( ring balk). Sambungan ini harus benar-benar terkait satu sama lain untuk memastikan kesatuan bangunan, sehingga bila terjadi gempa dapat stabil. Kemudian sambungan antar elemen, baik menggunakan bahan kayu, bambu, beton atau mungkin baja, untuk dipastikan sambungan terkait erat dan kokoh.
Bentuk bangunan tanggap gempa bukanlah dogma yang harus sama dan seragam. Dengan memberdayakan bahan-bahan lokal, mengajak partisipasi masyarakat serta adanya pendampingan terhadap teknik dan metode membangun diharapkan tercipta bangunan yang homy, lokal dan tanggap gempa.

Senin, 26 November 2012

Perbedaan Teknik Sipil Dan Arsitektur

        SIPIL VS  ARSITEKTUR
Disini kami akan mulai membahas tentang perbedaan teknik sipil dan arsitektur tetapi disini kami lebih menekankan pada teknik sipil. Banyak orang yang sangat sulit membedakan antara teknik sipil dan arsitektur karena keduanya sama - sama melakukan kegiatan perancangan dan mendesain, tetapi keduanya memiliki perbedaan. Hal dasar yang membedakan mereka berdua adalah Teknik Sipil lebih mendalami masalah bahan dan bagaimana mendirikan bangunan yang berkualitas, sedangkan Arsitektur lebih memfokuskan pada masalah bagaimana membangun bangunan dengan cita rasa seni yang tinggi. Teknik sipil mempunyai ruang lingkup yang luas, di dalamnya pengetahuan matematika, fisika, kimia, biologi, geologi, lingkungan hingga komputer mempunyai peranannya masing-masing. Jadi bisa disimpulkan, untuk rekan-rekan yang memiliki rasa cinta pada hitungan bisa dikatakan ‘lebih mudah’ mengikuti pelajaran di dunia per-sipilan. Teknik sipil dikembangkan sejalan dengan tingkat kebutuhan manusia dan pergerakannya, hingga bisa dikatakan ilmu ini bisa mengubah sebuah hutan menjadi kota besar.
Keluasan cabang dari teknik sipil ini membuatnya sangat fleksibel di dalam dunia kerja. Profesi yang didapat dari seorang ahli bidang ini antara lain: perancangan/pelaksana pembangunan/pemeliharaan prasarana jalan, jembatan, terowongan, gedung, bandar udara, lalu lintas (darat, laut, udara), sistem jaringan kanal, drainase, irigasi, perumahan, gedung, minimalisasi kerugian gempa, perlindungan lingkungan, penyediaan air bersih, survey lahan, konsep finansial dari proyek, manajemen projek dsb. Semua aspek kehidupan tercangkup dalam muatan ilmu teknik sipil. Bahkan bisa menjabat sebagai pegawai bank!!!

Cabang-cabang Ilmu Sipil

CIVIL..........
Teknik Sipil memiliki banyak cabang-cabang yang luas, antara lain :



1.    Struktural: Cabang yang mempelajari masalah struktural dari materi yang digunakan untuk pembangunan. Sebuah bentuk bangunan mungkin dibuat dari beberapa pilihan jenis material seperti baja, beton, kayu, kaca atau bahan lainnya. Setiap bahan tersebut mempunyai karakteristik masing-masing. Ilmu bidang struktural mempelajari sifat-sifat material itu sehingga pada akhirnya dapat dipilih material mana yang cocok untuk jenis bangunan tersebut. Dalam bidang ini dipelajari lebih mendalam hal yang berkaitan dengan perencanaan struktur bangunan, jalan, jembatan, terowongan dari pembangunan pondasi hingga bangunan siap digunakan.
2.   Geoteknik: Cabang yang mempelajari struktur dan sifat berbagai macam tanah dalam menopang suatu bangunan yang akan berdiri di atasnya. Cakupannya dapat berupa investigasi lapangan yang merupakan penyelidikan keadaan-keadaan tanah suatu daerah dan diperkuat dengan penyelidikan laboratorium.
3.   Manajemen Konstruksi: Cabang yang mempelajari masalah dalam proyek konstruksi yang berkaitan dengan ekonomi, penjadwalan pekerjaan, pengembalian modal, biaya proyek, semua hal yang berkaitan dengan hukum dan perizinan bangunan hingga pengorganisasian pekerjaan di lapangan sehingga diharapkan bangunan tersebut selesai tepat waktu. Orang mendalami cabang ini lebih memilih menjadi konsultan bangunan.
4.    Hidrologi: Cabang yang mempelajari air, distribusi, pengendalian dan permasalahannya. Mencakup bidang ini antara lain cabang ilmu hidrologi air (berkenaan dengan cuaca, curah hujan, debit air sebuah sungai dsb), hidrolika (sifat material air, tekanan air, gaya dorong air dsb) dan bangunan air seperti pelabuhan, irigasi, waduk/bendungan(dam), kanal
5.    Teknik Lingkungan: Cabang yang mempelajari permasalahan-permasalahan dan isu lingkungan. Mencakup bidang ini antara lain penyediaan sarana dan prasarana air besih, pengelolaan limbah dan air kotor, pencemaran sungai, polusi suara dan udara hingga teknik penyehatan. Cabang ini sekarang menjadi jurusan tersendiri pada beberapa Universitas
6.    Transportasi: Cabang yang mempelajari mengenai sistem transportasi dalam perencanaan dan pelaksanaannya. Mencakup bidang ini antara lain konstruksi dan pengaturan jalan raya, konstruksi bandar udara, terminal, stasiun dan manajemennya
7.   Informatika Teknik Sipil: Cabang baru yang mempelajari penerapan Komputer untuk perhitungan/pemodelan sebuah sistem dalam proyek Pembangunan atau Penelitian. Mencakup bidang ini antara lain dicontohkan berupa pemodelan Struktur Bangunan (Struktural dari Materi atau CAD), pemodelan pergerakan air tanah atau limbah, pemodelan lingkungan dengan Teknologi GIS (Geographic information system).